Pasar Tumpah Majalaya
Setiap
hari minggu di Majalaya tepatnya di Jalan Baru selalu ada pasar tumpah.
Kegiatan berdagang ini telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Hal ini disebabkan
karena harga yang ditawarkan terjangkau oleh semua kalangan. Banyak juga pilihan
mulai dari pakaian, aksesoris, makanan dan lain-lain. Selain menawarkan
berbagai barang tadi, tedapat juga tempat bermain untuk anak, olahraga seperti
senam, jogging dan bersepeda. Tempat yang bisa dibilang strategis memungkinkan
setiap orang untuk datang.
Pasar
yang ada di sepanjang jalan ini sering kali membuat hati merasa was-was karena
banyaknya kendaraan yang lewat. Apalagi yang datang ke tempat itu banyak
anak-anak yang tidak di dampingi orangtua. Kendaraan yang lewat pun tidak hanya
yang kecil, namun terkadang ada juga yang besar seperti truk. Tentu saja hal
ini menambah rasa cemas karena takut terjadi kecelakaan. Kendaraan ini datang
melewati tempat jualan sehingga sering kali terjadi kemacetan. Kendaraan lain
juga seperti kendaraan tradisional keretek. Kendaraan yang menggunakan hewan
ini banyak menimbulkan ketidaknyamanan karena kotorannya yang berceceran
dijalanan. Apalagi jika kotoran itu ada di depan yang jualan makanan,
benar-benar sangat mengganggu
Untuk
itu, saya berharap kepada pihak yang berwenang agar dapat membereskan hal
tersebut. Mengatur agar pembeli dan kendaraan bermotor maupun kendaraan
tradisional tidak bergesekan secara langsung sehingga keamanan pun terjaga,
juga meminimalisir kemacetan disekitar tempat berjualan. Selain itu, memberikan
aturan tegas pada pemilik keretek agar membuat atau menyediakan wadah untuk
menampung kotoran kuda sehingga tidak mengotori jalan.
Kegiatan
yang telah berlangsung lama dan juga telah dikunjungi oleh masyarakat dari
berbagai tempat ini dapat dipastikan sebagai salah satu tempat untuk mencari
nafkah, walaupun hanya ada seminggu sekali. Namun, jika dengan pengaturan yang lebih baik, memungkinkan
untuk menambah jumlah pengunjung sehingga dapat menambah pendapatan warga
sekitar yang berjualan juga.
Demikian
saran dari saya, semoga bisa menjadi pertimbangan.
Terima
kasih.
Fitriani Dewi
Mahasiswi Studi Agama-agama, UIN SGD
Jatisari
Rt01 Rw02 Cipedes
Kab. Bandug
Komentar
Posting Komentar